Apartemen terdiri dari unit- unit yang dimiliki oleh orang yang berbeda. Jumlah lantai dan unit banyak.
Rumah dimiliki oleh perorangan.
2. Sertifikat
Sertifikat apartemen biasanya adalah strata title (hak milik atas satuan rumah susun). Artinya, hak milik hanya terbatas pada bangunan unit apartemen tersebut, bukan hak milik atas tanahnya. Lalu, bagaimana dengan tanahnya?
Dalam pembelian apartemen, sangat penting memperhatikan sertifikat tanah di mana apartemen itu berdiri. Apakah sertifikatnya atas nama developer?
Sertifikat tanah atas nama developer sendiri merupakan poin plus.
Saya sarankan bagi anda untuk membeli apartemen yang sertifikatnya HGB (Hak Guna Bangunan) murni atas nama developer. Itu adalah sertifikat tertinggi yang dapat dimiliki developer.
Mengapa bukan SHM (Surat Hak Milik) ?
Karena apabila tanah besar awalnya berupa SHM, harus diturunkan menjadi HGB dulu, baru bisa jual dipecah kecil-kecil dalam bentuk unit apartemen.
Sertifikat tanah apartemen lainnya selain HGB murni adalah HPL (Hak Pakai Lahan), Surat hijau.
Untuk sertifikat HGB, biasanya ada masa berlakunya, dan setelah masa berlaku habis, maka harus perpanjang sertifikatnya lagi. Yang memperpanjang adalah developer, tapi karena apartemen tersebut dimiliki secara bersama-sama, maka biaya perpanjangan tanah biasanya akan dibebankan dan dibagikan dengan seluruh pemilik unit apartemen yang ada di atas lahan tersebut.
Sertifikat rumah bisa berupa SHM, HGB, HPL, Surat Hijau, Petok D, Eigendom, dll. Sertifikat rumah dimiliki perorangan atau keluarga, dan merupakan tanggung jawab masing-masing pemilik. Demikian pula dengan semua biaya yang timbul seperti perpanjangan sertifikat HGB, HPL, surat ijo, dll.
Sertifikat tertinggi yang dapat dimiliki pemilik rumah adalah SHM. Untuk SHM tidak ada biaya perpanjangan.
3. Harga jual apartemen vs rumah
Lahan semakin sempit, otomatis harga tanah semakin mahal. Kenaikan property mengalahkan kenaikan suku bunga dan inflasi.
Nah, harga rumah makin lama-makin mahal.
Bila dibandingkan, harga rumah dan harga apartemen, secara total nilai menurut saya lebih murah apartemen. Dalam 1 lahan dapat dibuat unit apartemen lebih banyak daripada unit rumah.
Yang membuat harga apartemen jadi mahal sebenarnya adalah fasilitasnya.
Semakin mewah fasilitas yang ditawarkan, makin mahal pula harga jual apartemen tersebut.
Ambil contoh dengan uang 200-350 juta, saat ini (11 April 2017) sudah bisa membeli apartemen tipe studio yang standart menengah di Surabaya, dengan fasilitas yang lumayan (ada kolam renang, garden, commercial area).
Tapi dengan uang sebesar itu, sulit menemukan rumah dengan standart yang sama. Kalaupun ada di dalam kota, sertifikatnya bukan SHM atau HGB (kebanyakan petok D), lokasi kurang strategis (masuk gang sempit, mobil tidak bisa masuk), rumah sangat sederhana atau dengan bentuk luar biasa atau ukuran yang sangat mungil. Kalau anda memiliki budget sebesar itu, saran saya adalah membeli apartemen atau rumah di pinggir kota yang atau kota terdekat yang masih terjangkau.
4. Harga sewa apartemen vs rumah
Harga sewa apartemen lebih tinggi daripada rumah.
Harga sewa apartemen berkisar 8-10% dari harga jual apartemen, sedangkan harga sewa rumah hanya berkisar 3-5%.
5. Biaya bulanan apartemen vs rumah
Biaya bulanan apartemen dinamakan service charge dan sinking fund, termasuk di dalamnya biaya kebersihan, keamanan, pemeliharaan gedung dan fasilitas umum apartemen seperti lobby, garden, dll. (Tdk termasuk gym, karena gym pasti ada biaya langganan tersendiri).
Biaya service charge dan sinking fund ini besarnya bervariasi untuk tiap apartemen dihitung berdasarkan luas semigross unit yang dimiliki. Apartemen yang lebih luas atau yang fasilitasnya wow tentu biayanya lebih mahal.
Biaya bulanan untuk rumah adalah biaya kebersihan, keamanan. Apabila ada fasilitas club house di perumahan tersebut, biasanya harus bayar biaya langganan.
Untuk biaya listrik dan air, besarnya sesuai dengan pemakaian.
Biaya listrik dan air untuk apartemen lebih besar daripada rumah.
Berinvestasi properti, baik apartemen maupun rumah, semua punya keuntungan dan kelemahan masing-masing. Semua investasi memiliki resiko. Pelajari baik-baik dan ukur resikonya.
Anda dapat bertanya pada konsultan properti untuk membantu anda memilih properti mana yang sesuai dengan kebutuhan anda, dengan budget sesuai kemampuan anda. Hubungi saya NOVITA, di WA/Line 081.230.236.041 untuk konsultasi.
Bersambung ke part 2.. apa saja yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi properti?
No comments:
Post a Comment